Face-to-Face Fundraising
Anda dipersilakan untuk berbicara dengan penggalang dana kami untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pekerjaan dan program donasi kami.
Tentang Kami
Setiap tahun, jutaan orang terpaksa meninggalkan rumah mereka. Di UNHCR, kami berupaya melindungi hak-hak dan kesejahteraan mereka – dan hal ini telah kami lakukan sejak tahun 1950. Meskipun kami menerima sumbangan dari perusahaan dan lembaga, penggalangan dana secara tatap muka tetap menjadi salah satu saluran penggalangan dana utama bagi UNHCR untuk terus mencari sumbangan dari donor individu.
Dukungan dan kemurahan hati Anda memungkinkan kami untuk terus memberikan dukungan penyelamatan jiwa kepada para pengungsi, orang-orang yang kehilangan tempat tinggal, dan orang-orang yang tidak memiliki kewarganegaraan. Bersama kita melindungi hak-hak dasar mereka dan membantu mereka membangun masa depan yang lebih baik bagi diri mereka sendiri dan komunitas mereka
Apa itu Face-to-Face Fundraising?
Penggalangan dana secara tatap muka adalah salah satu saluran penggalangan dana yang paling banyak digunakan oleh organisasi nirlaba yaitu dengan mengundang individu untuk mendaftar sebagai donatur bulanan melalui penggalang dana yang berlokasi di tempat umum seperti pusat perbelanjaan, stasiun, dan area pejalan kaki.
Penggalang dana yang mewakili UNHCR akan mengenakan seragam dengan logo UNHCR dan membawa lencana identitas. Donasi bulanan dapat dilakukan dengan pembayaran otomatis atau kartu kredit. Demi alasan keamanan, perlu diketahui bahwa para penggalang dana tatap muka kami tidak boleh menerima sumbangan dalam bentuk uang tunai.
Penggalang Dana Kami
Lazuardi Imani F2F010
Jimmy Anzasmara Silaban F2F025
Peroima Sipayung F2F092
Mustika Nirwarna F2F105
Sahrul Apriyansyah F2F128
Jupandes Muki F2F 145
Semion Kaban F2F 156
Sekar Dewi Anjani F2F182
Nabilla Mutiara Kirana Putri F2F 183
Fathir Abdurrachim F2F185
Jefry Iskandar Ramli F2F198
Esa Citra Kusuma P. F2F199
Dillaviana Nuralisha Putri F2F132
R Achmad Indrajati Sujai F2F189
Theodorus Darmin Jeharum F2F201
Alif Zikri Daud F2F 157
Firqi Barrygian F2F 191
Muhammad Rizki Mardiansyah F2F159
M Harris Pratama F2F194
Lolita Isabetti Sipayung F2F193
Anton Wijaya F2F011
Denis Syaiful Arif F2F155
Difo Rivaldo F2F196
Ridwan F2F195
Aminatun Nisa Aulia F2F134
Offyando Vega Pratama F2F164
Romi Saputra F2F181
Riasih F2F160
Muhammad Alfan F2F200
Sandrina F2F HB 013
Qonita Syamlan F2F HB 018
Chosa Setya F2F HB 017
Sambawa Byantara F2F HB 002
Qotrunnada F2F HB 005
Isna Vitasari F2F HB 011
Fendi Putra F2F HB 012
Ahmad Nurrizky F2F HB 015
Samsul Arifin F2F HB 019
Anggi Jagad RomadhonaF2F HB 020
Syukron Abdul Aziz F2F202
Para pengungsi dan pemuda Indonesia belajar pertanian organik demi masa depan yang lebih baik
Abdi (bukan nama sebernarnya), pengungsi dari Ethiopia, berjalan di antara deretan sayuran di kebun yang diurus oleh rekan kerja UNHCR, The Learning Farm (TLF), di suatu pagi yang cerah di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Dengan bangga, ia menunjukkan berbagai sayuran yang ditanamnya di kebun. “Ini kangkung. Ini tomat, selada,” kata Abdi.
Sebuah Sekolah Negeri di Makassar Menyambut Anak-Anak Pengungsi
Di suatu Senin pagi, staf UNHCR dan International Organization for Migration (IOM) tiba di SD Negeri Jongaya yang berlokasi dekat dengan akomodasi pengungsi di Makassar, Sulawesi Selatan. Pada hari itu, empat anak pengungsi memulai hari pertama sekolah mereka sejak tiba di Indonesia. Anak-anak tersebut terlihat sangat bersemangat saat melewati pintu gerbang sekolah.
Direktorat Jenderal Imigrasi bersama UNHCR, rekan kerja dan pengungsi memperingati empat dekade dalam melindungi pengungsi di Indonesia
Hari masih menunjukkan pukul 7 pagi di Jakarta, namun area The ICE Palace Concert Hall, yang berlokasi di sebuah tempat belanja di ibukota, telah dipenuhi dengan puluhan pengungsi muda. Mereka sedang berlatih untuk tampil dalam acara budaya untuk memperingati World Refugee Day 2017 (WRD) atau Hari Pengungsi Sedunia 2017, pada hari itu. Beberapa pengungsi Somalia berlatih menari di atas panggung, sedangkan sejumlah pengungsi Ethiopia menyiapkan kostum mereka di belakang panggung.
Roshan Learning Center membawa harapan untuk para pengungsi dari luar negeri
Matahari bersinar terang di kawasan perumahan di daerah Jakarta Selatan. Di antara deretan rumah-rumah, terlihat sebuah rumah sederhana yang digunakan oleh sekelompok pengungsi anak-anak dari luar negeri untuk belajar. Di hari itu, mereka belajar manajemen strategi dan cara mengatasi perselisihan. Sementara itu di kelas lain, sejumlah anak belajar bahasa Inggris. Aktivitas ini jadi pemandangan sehari-hari di Roshan Learning Center (Pusat Pembelajaran Roshan), sebuah oasis bagi para pengungsi di tengah keramaian Jakarta.
Komisioner Tinggi UNHCR mendorong persatuan di Rakhine, Myanmar
Filippo Grandi bertemu dengan komunitas di Rakhine untuk lebih memahami kebutuhan dan tantangan mereka.
Sekolah di Jakarta berbagi pengetahuan bersama pengungsi muda
Zulfa (bukan nama sebenarnya), 16, tidak mendapat kesempatan untuk bersekolah di negara asalnya, Somalia. Perang telah menghancurkan mimpi anak perempuan yatim piatu ini, yang terpaksa melarikan diri dari negaranya ke Indonesia sekitar 10 bulan lalu.
Dukungan dari Eminent Advocate UNHCR Dato’ Sri Tahir’ memberikan manfaat bagi pengungsi secara global
Dato’ Sri Prof. Dr. Tahir, MBA, Eminent Advocate untuk UNHCR, baru-baru ini kembali ke Yordania untuk mengunjungi pengungsi Suriah yang berada di Yordania serta untuk mendiskusikan bantuan lebih lanjut.
Membangun Masa Depan yang Lebih Cerah bagi Semua Anak di Indonesia
Dina Lusiana, 23, seorang penduduk asal Padang, Sumatra Barat, tidak mengetahui apa yang harus dilakukan untuk mengajukan permohonan akta kelahiran untuk mendaftarkan anak pertamanya di Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil).
Inisiatif sosialisasi budaya UNHCR untuk mendorong keharmonisan di komunitas lokal
Setiap minggu, Mustafa berlatih di kolam renang setempat di Makassar, Sulawesi Selatan, bersama temannya orang Indonesia, Alamsyah.
Indonesia memberikan harapan bagi anak-anak pengungsi untuk masa depan yang lebih cerah
Untuk pertama kali sejak meninggalkan negaranya 1 tahun lalu, Zainab sekarang duduk di ruang kelas. Dia adalah salah satu dari 35 anak-anak pengungsi di Jakarta yang terdaftar di sekolah negeri Indonesia tahun ini.
Penggalang Dana Bulan Ini
Jupandes
Karena pada dasarnya setiap manusia memiliki hak yang sama untuk bertahan hidup. Saya ingin menjadi bagian dalam misi ini dengan konsisten menjadi seorang penggalang dana yang mengedukasi dan menginspirasi masyarakat dalam membantu pengungsi.
Sambawa
Saya belajar banyak dari begitu banyak orang menarik yang saya temui setiap hari sebagai penggalang dana. Sangat penting untuk mendukung pengungsi dan hak mereka untuk mendapatkan perlindungan. Kita semua perlu bersyukur atas apa yang kita miliki, membantu orang lain saat kita bisa, dan bekerja menuju masa depan yang damai.
Kunjungi Booth Penggalangan Dana kami
1-11 August 2024
Stasiun KAI Bandung
Gramedia Tunjungan Plaza
5-11 August 2024
Kaza City Mall
Atrium Senen
6-18 August 2024
Bassura Mall
12-18 August 2024
Dukuh Atas
12-25 August 2024
Lippo Sidoarjo
Sunrise Mall
14-27 August 2024
Plaza Bintaro
01-14 July 2024
Stasiun Turi
Gramedia Royal Plaza
Tang City
Gramedia Matraman
UNHCR didukung oleh
Layanan Donor
Panggilan Masuk
- 021 39524323
Panggilan Keluar
- 021 31147076
- 021 39524325
- 021 39524326
- 021 39524327
- 021 39524394
- 021 80898808