Jakarta, 29 Januari 2021 – UNHCR, Badan PBB untuk pengungsi, hari ini menyampaikan berkembangnya keprihatinan akan pengungsi di Indonesia, setelah tantangan – tantangan yang dihadapi pengungsi bertambah berat dengan adanya dampak pandemi COVID-19 di
masa satu tahun terakhir ini.
Sepanjang tahun 2020, staff UNHCR dan mitra kerja kami melihat peningkatan resiko psikososial dan kesehatan mental pengungsi di Indonesia. Banyak diantara mereka telah menunggu bertahun – tahun untuk memperoleh solusi jangka panjang, sementara pada saat yang bersamaan mereka tidak memiliki cukup kesempatan untuk hidup mandiri dan untuk pengembangan diri.
Pandemi COVID-19 telah membawa tantangan yang berat dalam segala hal, baik bagi pengungsi maupun masyarakat penerima pengungsi. UNHCR berterima kasih kepada Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang telah mengeluarkan Surat Edaran 10 Juni 2020 yang memberikan akses pelayanan terkait COVID-19 bagi pengungsi yang terdaftar.
Kebijakan terpuji Pemerintah Indonesia yang bermaksud untuk tidak membiarkan seorang pun tertinggal, juga tercermin dalam berbagai pelayanan publik yang terus diberikan kepada pengungsi: Puskesmas yang memberikan bantuan medis dan kantor pos yang memfasilitasi distribusi tunjangan bulanan UNHCR bagi pengungsi di masa – masa sulit ini, dengan koordinasi bersama mitra kerja UNHCR, Catholic Relief Services (CRS).
Meskipun demikian, pandemi ini telah membatasi kesempatan pengungsi untuk terlibat dalam program – program kemandirian seperti pelatihan ketrampilan untuk penghidupan serta berbagai aktivitas pengembangan produktivitas.
“Dengan tertundanya kesempatan memperoleh pendidikan dan pelatihan akibat pembatasan COVID-19, banyak pengungsi yang melihat penempatan di negara ketiga (resettlement) sebagai satu – satunya jalan menuju masa depan yang berarti. Ditengah ketiadaan prospek
untuk menggunakan dan mengembangkan kapasitas mereka, pengungsi hidup dalamketidakpastian, hanya berharap untuk mendapatkan penempatan di negara ketiga,” ucap Ann Maymann, Kepala Perwakilan UNHCR in Indonesia.
“Kenyataannya adalah, kesempatan untuk memperoleh penempatan di negara ketiga bagi pengungsi di seluruh dunia, sangatlah terbatas. Kita harus melakukan lebih banyak hal untuk memperbaiki situasi pengungsi selama mereka berada di Indonesia. Kami meminta agar
pengungsi diberikan lebih banyak kesempatan untuk pendidikan dan pengembangan kapasitas. Hai ini akan membawa dampak besar bagi kebaikan pengungsi dan memungkinkan mereka untuk memberikan kontribusi kembali bagi masyarakat Indonesia yang telah memberikan mereka naungan,”
UNHCR sangat berduka atas kematian tragis beberapa pengungsi di beberapa tahun terakhir, yang mungkin diakibatkan oleh depresi dan masalah kesehatan mental. Hal ini menggarisbawahi pentingnya perawatan psikososial dan dukungan bagi seluruh pengungsi.
UNHCR terus bekerja sama dengan erat dengan Pemerintah Indonesia dan mitra kerja kami untuk memperbaiki kondisi kehidupan dan kesehatan mental pengungsi dan pencari suaka. Upaya ini termasuk kerja sama dengan komunitas melalui sebuah gugus tugas yang khusus didedikasikan untuk memastikan mereka yang membutuhkan dukungan, dapat diidentifikasi sedini mungkin. Selain itu, advokasi yang lebih gencar untuk pencarian solusi jangka panjang bagi pengungsi di Indonesia juga dibutuhkan untuk menjamin pemenuhan martabat mereka.
“Pengungsi adalah orang – orang yang dapat berkontribusi kepada masyarakat dimana mereka tinggal, bila saja mereka diberikan kesempatan,” tambah Ann.
“Kami berharap tahun 2021 dapat membawa hari – hari yang lebih baik dan harapan baru bagi pengungsi. Kami sangat berterima kasih atas perlindungan yang diberikan Pemerintah Indonesia dan menantikan untuk mendukung upaya – upaya penguatan perlindungan pengungsi di negara ini.”
***
Tentang UNHCR: UNHCR, badan PBB untuk pengungsi adalah organisasi global yang didedikasikan untuk penyelamatan jiwa, perlindungan pengungsi, mempromosikan hak – hak dan pencarian solusi bagi pengungsi, komunitas yang melakukan perpindahan terpaksa, dan orang – orang tanpa kewarganegaraan. Kami bekerja untuk memastikan bahwa setiap orang memiliki hak untuk mencari suaka dan memperoleh keselamatan setelah melarikan diri dari kekerasan, penganiayaan dan bencana di tempat asalnya.
Untuk informasi lebih lanjut, sila hubungi: Mitra Suryono, Associate External Relation/ Public Information
Officer; [email protected]; +622129643602.
Bagikan melalui Facebook Bagikan melalui Twitter