Bagi banyak dari mereka, hal ini berarti harus melakukan perjalanan panjang dan mahal untuk memperbarui atau mengajukan dokumen baru kepada UNHCR, atau untuk menanyakan status proses penempatan mereka di negara ketiga. Aktivitas – aktivitas ini bahkan bisa menjadi tantangan bagi mereka yang tinggal di kota Jakarta yang luas.
Untuk membantu pengungsi, UNHCR bekerja sama dengan Bloomberg Philanthropies Data for Health Initiative, mengembangkan solusi digital untuk masalah ini. Pada bulan Mei, Digital Gateway (Gerbang Digital) – sebuah portal layanan mandiri online multibahasa – diluncurkan, memungkinkan pengungsi dan pencari suaka di Indonesia untuk membuat akun dan mengakses, mencatat, serta memperbarui informasi pribadi mereka dengan UNHCR secara jarak jauh.
Bagi keluarga pengungsi, adanya kesempatan untuk dengan cepat meminta pendaftaran untuk bayi yang baru lahir melalui portal ini sangat penting. Hal ini memberikan keluarga akses menuju dukungan hukum dari UNHCR dan rujukan akta kelahiran ke dalam sistem Pendaftaran Sipil dan Statistik Vital nasional.
Dokumen pendaftaran kelahiran memberikan bukti identitas resmi dan memastikan bahwa bayi pengungsi diakui secara hukum serta dapat menerima perlindungan dan hak-hak yang diberikan kepada mereka berdasarkan hukum internasional – aspek penting dalam mencegah kondisi stateless. Dokumen pendaftaran kelahiran juga sering diperlukan untuk mengakses layanan penting seperti kesehatan dan pendidikan. Tanpa dokumen pendaftaran kelahiran, keluarga dengan bayi yang baru lahir mungkin mengalami kesulitan dalam mendapatkan vaksinasi, perawatan medis, atau mendaftar di sekolah.
Jawad*, seorang pengungsi dari Afghanistan, mengatakan bahwa ia sangat bersyukur atas dokumen pendaftaran kelahiran yang baru-baru ini ia peroleh untuk putranya. Jawad tiba di Indonesia bersama istrinya pada tahun 2017, tahun yang sama ketika putranya lahir. “Saat itu, saya tidak tahu bahwa mungkin untuk mendaftarkan putra kami yang baru lahir karena status kami sebagai pengungsi,” kata Jawad.
Hampir tujuh tahun kemudian, pada Agustus 2024, ia mendaftarkan kelahiran putranya di kantor Pendaftaran Sipil, dengan bantuan rujukan dan layanan hukum dari UNHCR.
“Prosesnya sangat lancar, dan saya sangat puas dengan dukungan UNHCR,” ujar Jawad. “Segera setelah saya menghubungi UNHCR, sebuah surat konfirmasi diberikan untuk saya bawa ke kantor Pendaftaran Sipil. Saya hanya perlu menunjukkan kartu ID UNHCR kami dan diberitahu untuk kembali dalam dua minggu untuk mengambil dokumen pendaftaran kelahiran.”
Bagi Jawad, memperoleh dokumen pendaftaran kelahiran putranya berarti lebih dari sekadar memiliki dokumentasi. “Kami mencintai Indonesia: kebaikan orang-orang dan kedamaian yang kami temukan di negara ini. Meskipun kami mungkin berakhir di negara lain, hal memberikan kami merasa ada harapan. Kami merasa bahagia dan terhormat karena kelahiran putra kami terdaftar di sini,” katanya.
Portal layanan mandiri ini adalah bagian dari proyek ‘Digital Gateway’ UNHCR untuk merevolusi keterlibatan dengan orang-orang yang terpaksa melarikan diri dan stateless dengan memberikan mereka kontrol lebih besar atas data pribadi mereka, memberdayakan mereka dengan akses yang lebih baik ke informasi dan layanan, serta meningkatkan komunikasi.
Dukungan Bloomberg Philanthropies untuk Digital Gateway di Indonesia juga memungkinkan UNHCR untuk meningkatkan kesadaran di kalangan pengungsi tentang pentingnya mendaftarkan bayi yang baru lahir dan meningkatkan kerja advokasinya dengan kantor Pendaftaran Sipil Indonesia dan masyarakat sipil.
Abdullah*, seorang pengungsi dari Afghanistan yang tinggal di Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, mengatakan bahwa pengalamannya dengan portal layanan mandiri ini sangat membantunya. “Mudah untuk membuat akun dan karena ini adalah portal multi-bahasa, mudah untuk mengubah bahasa ke Farsi, sehingga lebih berguna bagi sesama teman pengungsi saya yang tidak berbicara bahasa Inggris.”
Abdullah mengatakan bahwa ia dan pengungsi lainnya mendapatkan manfaat dari konektivitas digital yang lebih baik dengan UNHCR karena mereka sekarang dapat meminta janji secara online dan mengunggah dokumen penting yang sebelumnya harus dikirim melalui pos atau diserahkan secara fisik, sehingga menghemat waktu, uang, dan mencegah penundaan saat memperbarui data dalam sistem UNHCR.
“Penting bagi pengungsi dan pencari suaka untuk mengakses informasi yang diperlukan dari tempat mereka berada, yang mungkin di daerah terpencil yang jauh dari kantor,” kata Hyun Young Chae, Petugas Perlindungan UNHCR Indonesia. “Dalam banyak hal, portal layanan mandiri online ini memberikan pengungsi dan pencari suaka akses ke perlindungan dan bantuan penting, termasuk untuk meminta pendaftaran untuk mereka dan anak-anak yang baru lahir.”
Staf UNHCR mengunjungi lebih dari 2.000 pengungsi di kota-kota dari Sumatra hingga Sulawesi untuk melatih mereka dalam membuat akun layanan mandiri serta memverifikasi dan memperbarui data mereka. Ini membantu meningkatkan literasi digital dan kesadaran akan keamanan digital di antara pengungsi yang mungkin memiliki pengalaman dan keterampilan online yang terbatas. Survei menemukan bahwa lebih dari tiga perempat pengungsi yang menggunakan platform baru merasa bahwa platform tersebut berguna dan mudah untuk membuat akun, dan hampir semua melaporkan bahwa mereka akan menggunakannya lagi.
Dampak bagi keluarga pengungsi sudah terlihat jelas. Jumlah dokumen pendaftaran kelahiran yang dikeluarkan untuk pengungsi meningkat sebesar 40% dalam empat bulan sejak proyek ini dimulai.
UNHCR akan mengunjungi lebih banyak kota yang menjadi tempat tinggal pengungsi akhir tahun ini dan fitur-fitur baru—seperti status bantuan dan layanan dukungan—akan ditambahkan ke portal layanan mandiri dalam waktu dekat.
*Nama telah diubah demi alasan perlindungan.
Bloomberg Philanthropies Data for Health Initiative dengan murah hati mendukung pekerjaan UNHCR di Indonesia dan Bangladesh untuk mempromosikan pendaftaran mandiri dan sipil di antara pengungsi, orang – orang yang terpaksa mengungsi, dan orang-orang tanpa kewarganegaraan. Inisiatif ini bertujuan untuk memperkuat pencatatan kelahiran dan kematian dan untuk menginformasikan kebijakan kesehatan masyarakat. Ini termasuk portal layanan mandiri Digital Gateway di Indonesia serta pengadaan dukungan untuk alat-alat dan kunjungan rumah oleh pekerja kesehatan masyarakat untuk memperlancar proses kelahiran dan pelaporan bagi pengungsi yang tinggal di Bangladesh.
Bagikan melalui Facebook Bagikan melalui Twitter