JAKARTA, 25 April 2024 – Asisten Komisioner Tinggi UNHCR untuk Perlindungan, Ruvendrini Menikdiwela, mengakhiri kunjungan tiga harinya ke Aceh dan Jakarta, Indonesia. Kunjungan ini menekankan peran penting Pemerintah dan masyarakat lokal dalam memberikan perlindungan bagi orang-orang yang melarikan diri dari kekerasan – termasuk pengungsi Rohingya yang menempuh perjalanan laut berbahaya untuk mencari keselamatan. Selama misinya, Menikdiwela bertemu dengan pejabat pemerintah, pengungsi, dan mitra UNHCR untuk membahas isu-isu yang berkaitan dengan perlindungan internasional.
Menikdiwela menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pemerintah Indonesia dan masyarakat yang telah menerima pengungsi dengan tangan terbuka selama bertahun-tahun. Beliau juga menyampaikan harapan UNHCR agar masyarakat Indonesia terus menunjukkan solidaritasnya kepada pengungsi Rohingya, terutama setelah kampanye online baru-baru ini yang menentang pengungsi – kampanye yang didorong oleh misinformasi dan disinformasi di berbagai platform media sosial.
Meskipun perjalanan laut telah dilakukan oleh pengungsi Rohingya selama bertahun-tahun, jumlah mereka yang mendarat di Indonesia meningkat sejak tahun lalu. Sejak pertengahan November 2023, hampir 2.000 pengungsi Rohingya mendarat di Aceh dan Sumatra Utara. Perjalanan laut ini sangat berbahaya. Pada bulan Maret 2024, sebuah kapal terbalik di lepas pantai Aceh, mengakibatkan kematian puluhan pengungsi. Selain Indonesia, pengungsi Rohingya juga mencari perlindungan di India (22.000 orang), Malaysia (106.000), dan Bangladesh (965.000).
Asisten Komisioner Tinggi UNHCR untuk Perlindungan memuji peran penting pemerintah daerah dan masyarakat setempat yang telah memberikan izin penyelamatan dan pendaratan bagi kapal-kapal yang sedang dalam kesulitan. Beliau menekankan bahwa respons tepat waktu sangat penting dalam mencegah hilangnya nyawa. Menikdiwela juga menawarkan dukungan berkelanjutan dari UNHCR kepada pemerintah untuk berkoordinasi dalam upaya tanggap darurat, memberikan bantuan kemanusiaan kepada mereka yang mendarat, melibatkan masyarakat setempat dalam berbagai inisiatif dan kegiatan, serta memperkuat dukungan regional dan global dalam membantu pengungsi Rohingya dan mencari solusi bagi mereka.
Pengungsi Rohingya yang telah mendarat sejak November 2023 saat ini ditampung di 10 lokasi berbeda di seluruh Aceh dan Sumatra Utara. Mengingat banyak pengungsi Rohingya yang tinggal di lokasi penampungan informal, UNHCR berharap pemerintah dapat menetapkan lokasi resmi untuk meminimalisir ketegangan dengan masyarakat lokal. Penunjukan lokasi resmi juga akan memungkinkan penyediaan perlindungan dan bantuan yang lebih terstruktur dan terprediksi oleh UNHCR dan lembaga-lembaga kemanusiaan lainnya.
Kontak Media:
Kantor Regional untuk Asia and the Pasifik, Bangkok
Babar Baloch, [email protected], +66 80 086 5611
UNHCR Indonesia
Mitra Suryono, [email protected], +6281119600493
Bagikan melalui Facebook Bagikan melalui Twitter